Empat Kabupaten / Kota serta Propinsi Sumbar , berhasil menaikkan status IPM-nya pada tahun 2016, yang semula berstatus “sedang” ( 60 ≤ IPM ≤ 70) menjadi berstatus “tinggi” (70
≤ IPM ≤ 80 ). Adapun ke-empat daerah tersebut
yaitu Sawahlunto (70,67), Agam (70,36),
Dharmasraya (70,25) dan Tanah
Datar (70,11). Berarti
empat daerah tersebut berhasil mengikuti 5 (lima) daerah yang telah
lebih dahulu mencapai status “tinggi” yaitu Bukittinggi, Payakumbuh, Kota
Solok, Padang Panjang dan Kota Pariaman.
Secara total, pada tahun 2016 di Sumbar terdapat 1 (satu)
daerah berstatus “sangat tinggi”
(Kota Padang, 81,06), 9 (Sembilan) daerah berstatus “tinggi”, 8 (delapan) daerah
berstatus “sedang” dan 1 (satu) daerah berstatus “rendah” (Mentawai). Rincian data Tabel berikut ini :
Tabel
|
IPM Kabupaten / Kota
Se-Sumatera Barat Tahun 2015 dan 2016 Serta Persentase Pertumbuhan
2015-2016.
|
|||
No
|
Kab / Kota
|
Capaian IPM
|
Pertumbuhan
IPM (%) |
|
2015
|
2016
|
2015-2016
|
||
1
|
Mentawai
|
57.41
|
58.27
|
1.50
|
2
|
Pesisir
|
68.07
|
68.39
|
0.82
|
3
|
Kab. Solok
|
67.12
|
67.67
|
0.82
|
4
|
Sijunjung
|
65.30
|
66.01
|
1.09
|
5
|
Tanah Datar
|
69.49
|
70.11
|
0.89
|
6
|
Padang Pariaman
|
68.04
|
68.44
|
0.59
|
7
|
Agam
|
69.84
|
70.36
|
0.74
|
8
|
Lima Puluh Kota
|
67.65
|
68.37
|
1.06
|
9
|
Pasaman
|
64.01
|
64.57
|
0.87
|
10
|
Solok Selatan
|
67.09
|
67.47
|
0.57
|
11
|
Dharmasraya
|
69.84
|
70.25
|
0.59
|
12
|
Pasaman Barat
|
65.26
|
66.03
|
1.18
|
13
|
Kota Padang
|
80.36
|
81.06
|
0.87
|
14
|
Kota Solok
|
76.83
|
77.07
|
0.31
|
15
|
Sawahlunto
|
69.87
|
70.67
|
1.41
|
16
|
Padang Panjang
|
75.98
|
76.50
|
0.68
|
17
|
Bukit
|
78.72
|
79.11
|
0.50
|
18
|
Payakumbuh
|
77.42
|
77.56
|
0.18
|
19
|
Pariaman
|
74.98
|
75.44
|
0.61
|
20
|
Sumbar
|
69.98
|
70.73
|
1.07
|
Sumber : BPS Propinsi Sumbar, Publikasi Nomor 27/05/13/ThXX, 5
Mei 2017.
|
Berdasarkan Tabel diatas, terdapat
empat Kabupaten / Kota memiliki pertumbuhan IPM pada tahun 2016
melebihi pertumbuhan IPM Propinsi Sumbar (1,07 %) yaitu Mentawai (1,50%), Kota
Sawahlunto (1,41%), Pasaman Barat (1,18 %), dan
Sijunjung (1,09%).
Mencermati persentase pertumbuhan IPM dari tahun
2015 ke 2016 (dalam satu tahun), maka diperkirakan
dalam masa 2 tahun kedepan (2018
dan 2019), akan sulit Kabupaten dapat
menaikan status IPM-nya dari status “sedang”
ke status “tinggi”, kecuali ada daerah yang dapat memacu
pertumbuhan IPM-nya menjadi 2-3 kali lipat dari pertumbuhan pada tahun 2016. Dengan diterapkannya metode baru (sejak 2014)
dalam perhitungan IPM, maka telah terjadi perubahan dari aspek indikator dan
cara perhitungan indeks, sehingga pendekatan-pendekatan terdahulu dalam
mempercepat peningkatan IPM mungkin kurang efekti lagi.
Baca juga : Strategi Memacu Pertumbuhan IPM (http://palantabirokrasi.blogspot.co.id/p/blog-page.html)
Baca juga : Strategi Memacu Pertumbuhan IPM (http://palantabirokrasi.blogspot.co.id/p/blog-page.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar