Kamis, 20 Juli 2017

Peran Press Dalam Inovasi Daerah ?



Press  bagian dari paradigma inovasi 4-P yang dilansir  Bussines Inovation Centre (BIC) sebagai pertimbangan  dalam pengembangan sistem inovasi daerah (http://www.bic.web.id ).   Paradigma  4-P  adalah  People-Product-Process-Press.    Mengutip  artikel  BIC  tersebut,  sistem inovasi di daerah  jangan  “ berhenti”  pada dua hal yaitu people (manusia) dan product (produk).   Saat  ini  nilai  inovasi justru sering lebih dihargai karena Process, dimana didalamnya termasuk nilai experiential / mengalami,  proses interaksi, bahkan saat konsumen menjadi bagian dari proses penciptaan inovasi itu sendiri.  Selanjutnya,  Press (pers, multi-media,  social media, dll), saat ini  selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah-kisah sukses inovasi besar, termasuk yang berskala global.
Jika  kita mencoba memahami   inovasi daerah ( semua bentuk pembaruan untuk peningkatan kinerja),  maka setelah mendorong kebijakan dengan basis People dan Product, dilanjutkan dengan mengelola Process dan  Press. (Baca juga Mengenal Inovasi Daerah https://palantabirokrasi.blogspot.co.id/2017/07/mengenal-inovasi-daerah.html).  Dengan mengelola proses,  inovasi akan berjalan searah dengan  kebutuhan  pemanfaat layanan.  Pengelolaan  Press  akan  memudahkan masyarakat untuk mengakses, mengembangkan, dan membangun jejaring multi-media,  sebagai bagian dari ekosistem inovasi daerah.
Mengelola Press juga dapat digunakan sebagai pengungkit dalam mengelola people,  product  dan process.  Press  yang  informatif  dapat  menjadi  mendorong  people  untuk mengenal persoalan, kebutuhan, dan sebagainya, sehingga akhirnya berinovasi. Disamping itu  Press juga dapat memberikan informasi mulai dari pesaing, karakteristik  produk dibutuhkan serta teknologi yang diperlukan dalam berinovasi.   Selanjutnya dalam mengelola Prosess,  dibutuhkan Press / media yang interaktif, sehingga calon pemanfaat layanan dapat berinteraksi / berpartisipasi dalam memberikan “informasi,  apresiasi,  koreksi, dsb” agar proses inovasi daerah berjalan lebih baik.
Menempatkan  Press  sebagai bagian dari paradigma sistem pengembangan inovasi daerah akan lebih berdaya duga dalam memperkuat   People,  Product  dan  Process.   Untuk itu  dibutuhkan  Press  dengan karakteristik  informatif, interaktif, transaksi dan services secara proporsional, sehingga mampu mengemban fungsi knowledge, governance dan services.   
Sebagai ilustrasi sederhana, terdapat  suatu inovasi dalam  pengembangan produk UMKM,  maka Press seyogyanya dapat membantu dalam hal  knowledge seperti membantu pelaku untuk mengenali / mengidentifikasi selera pasar.    Dalam hal governance, press juga dapat berperan dalam membangun “pangsa pasar”,  jejaring konsumen / komunitas, dsb.  Akhirnya dalam hal services,  Press  juga dapat berperan dalam memudahkan transaksi antara pelaku UMKM dengan konsumen.  Peningkatan  dalam  partisipasi publik, atau  transaksi,  atau service  merupakan indikator kinerja dari suatu inovasi. Selamat berinovasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar