Rabu, 23 Agustus 2017

Produktivitas Kabupaten Melebihi Kota di Sumbar, Mungkinkah ?



Perekonomian Kabupaten di Sumatera Barat diduga cenderung lebih produktif dan efektif bila dibandingkan dengan Kota.  Dugaan tersebut dapat dilihat dari lebih rendahnya rasio realisasi belanja terhadap PDRB pada wilayah-wilayah Kabupaten.   Rasio realisasi belanja terhadap PDRB merupakan salah satu indikator yang dapat dipakai untuk mempelajari kecenderungan produktivitas dan efektifitas belanja pemerintah pada suatu daerah.  Untuk Propinsi Sumatera Barat, hasil kajian Deviani (2016) menyimpulkan bahwa rasio belanja  terhadap PDRB  berpengaruh secara signifikan, dan bersifat negatif, artinya semakin rendah rasio-nya berarti semakin efektif pemerintah dalam membelanjakan anggarannya. (https://media.neliti.com/media/publications/9013-ID-analisis-belanja-daerah-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-dan-pendidikan-studi-empiri.pd).

Mempelajari data tahun 2016,  bahwa  realisasi belanja pemerintah di daerah Kabupaten/Kota secara umum terdiri dari realisasi belanja yang berasal dari realisasi APBD dan realisasi  realisasi belanja dari APBN yaitu belanja sekitar 46 instansi vertikal atau lembaga sejenisnya yang beroperasi pada masing-masing daerah.  Secara kolektif rasio belanja pemerintah terhadap PDRB pada 12 Daerah  Kabupaten  sekitar  0,136,  sedangkan  pada  7  Kota sekitar  0,185.   Secara nasional rasio realisasi belanja negara terhadap PDB sekitar 0,150.  Perincian data dapat dilihat pada  Tabel 1.



Tabel  1. Rasio  Realisasi Belanja Pemerintah Terhadap PDRB Kabupaten / Kota Se-Sumatera Barat tahun 2016
No
Kab / Kota
APBD + APBN
(Rp. Jutaan)
PDRB ADHB
(Rp. Jutaan)
Rasio
Belanja/PDRB
1
Mentawai
          1.228.617,9
         3.721.507,5
           0.330
2
Pesisir
         1.911.981,1
       10.685.349,9
           0.179
3
Kab Solok
         1.480.932,1
       11.046.635,7
           0.134
4
Sijunjung
         1.096.695,6
         7.721.367,7
           0.142
5
Tanah Datar
         1.666.064,2
       10.727.031,2
           0.155
6
Pdg Pariaman
         1.575.818,2
      17.521.183,3
           0.090
7
Agam
         1.768.744,4
      16.520.890,0
           0.107
8
Lima Puluh  Kota
         1.543.054,1
    12.627.317,7
           0.122
9
Pasaman
         1.178.066,9
          6.995.780,3
           0.168
10
Solsel
          980.220,4
         4.598.324,5
           0.213
11
Dharmasraya
        1.040.472,2
        8.433.539,9
           0.123
12
Pasaman Barat
       1.364.819,4
       12.795.020,3
           0.107
Jumlah Kabupaten
      16.835.486,5
    123.393.948,0
           0.136
13
Kota Padang
     8.124.734,3
       49.296.193,4
           0.165
14
Kota Solok
         756.928,8
         3.238.355,2
           0.234
15
Sawahlunto
   814.369,0
         2.938.792,9
           0.277
16
Pdg Panjang
  1.132.042,1
         2.773.914,9
           0.408
17
Bukit
       1.022.318,4
 6.749.791,9
           0.152
18
Payakumbuh
    989.930,2
         4.983.384,6
            0.199
19
Pariaman
        854.782,7
         4.004.359,8
           0.213
Jumlah Kota
   13.695.105,5
       73.984.792,7
           0.185
20
Nasional
1,864,270,000
12,406,800,000
          0.150
Sumber : Data diolah dari Propinsi Sumatera Barat Dalam Angka 2017, dll.



Memperhatikan Tabel 1, terdapat  7 Kabupaten yang memiliki nilai rasio belanja pemerintah terhadap PDRB yang lebih rendah dari rasio nasional yaitu Kabupaten Padang Pariaman, Pasaman Barat, Agam, Lima Puluh Kota, Dharmasraya,  Solok dan Sijunjung.

Sering  perencana di daerah  “terlena”  dengan  pertumbuhan  ekonomi  yang  tinggi  dan pendapatan  per kapita yang tinggi,  sehinga berkesimpulan bahwa kinerja keuangan daerah di wilayahnya  sudah berjalan secara maksimal.  Rasio realisasi belanja pemerintah di daerah terhadap PDRB dapat digunakan untuk mengukur secara berimbang dan komprehensif  kinerja  keuangan  daerah, disamping   pertumbuhan ekonomi,  PDRB per kapita serta angka kemiskinan.  Jika ke-empat indikator tersebut selaras maka dapat diduga  bahwa  kinerja  keuangan  daerah  pada  wilayah tersebut sudah berjalan pada jalur yang tepat.